Biaya - Costing: Konsep dan Klasifikasi


     Konsep biaya
Berikuti ini beberapa pengertian biaya menurut para ahli:
     Carter dan Usry (2006) menyatakan bahwa biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat.
    Horngren et al (2006) mendefinisikan biaya sebagai sebuah sumber daya yang yang dikorbankan untuk mencapai sebuah objek yang spesifik.
     Hansen dan Mowen (2006) mendefinisikan biaya sebagai kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang dan jasa yang diharapkan memberikan manfaat untuk saat ini maupun masa mendatang bagi organisasi.
     Mulyadi (2009) mengemukakan bahwa biaya dalam artian sempit merupakan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas dan disajikan oleh akuntansi biaya. Sedangkan biaya dalam artian luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dengan satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
   
Klasifikasi biaya
     Klasifikasi biaya sangat diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang ada. Horngren et al (2006) mengklasifikasikan biaya menjadi dua yakni:
a. Biaya langsung, yang merupakan biaya yang berhubungan secara langsung terhadap objek dan dapat dihitung sebagai nilai ekonomis.
b. Biaya tidak langsung, yang merupakan biaya yang berhubungan dengan biaya produk namun tidak dapat dihitung sebagai nilai ekonomis produk.
     Sementara itu, untuk tujuan perhitungan biaya produk dan jasa, biaya dapat diklasifikasikan menurut tujuan khusus atau fungsi-fungsinya. Hansen dan Mowen (2006) mengklasifikasikan biaya kedalam dua kategori fungsional utama, antara lain:
1. Biaya produksi, merupakan biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang atau penyediaan jasa.
    Biaya produksi dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai:
a.       Biaya bahan langsung, adalah bahan yang dapat di telusuri ke barang atau jasa yang diproduksi. Biaya bahan langsung ini dapat dibebankan ke produk karena pengamatan fisik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk.
b.      Tenaga kerja langsung, adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau jasa yang sedang diproduksi. Seperi halnya bahan langsung, pengamatan fisik dapat digunakan dalam mengukur kuantitas karyawan yang digunakan dalam memproduksi suatu produk dan jasa. Karyawan yang mengubah bahan baku menjadi produk atau menyediakan jasa pelanggan diklasifikasikan sebagai tenaga kerja langsung.
c.       Overhead, merupakan semua biaya yang tidak termasuk kedalam bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Kategori biaya overhead memuat berbagai item yang luas. Banyak input yang diperlukan dalam membuat sebuah produk ataupun jasa. Bahan langsung yang merupakan bagian yang tidak signifikan dalam proses produksi biasanya dimasukkan kedalam kategori biaya overhead. Hal ini dibenarkan atas dasar biaya dan kepraktisan. Biaya lembur tenaga kerja langsung biasanya dibebankan ke overhead, dengan asumsi bahwa tidak semua operasi produksi tertentu secara khusus dapat diidentifikasikan sebagai penyebab lembur.
2          2. Biaya non produksi, merupakan biaya yang berkaitan dengan fungsi perencanaan, pengembangan,
                pemasaran, distribusi, pelayanan pelanggan dan administrasi umum. Terdapat dua jenis biaya non
                produksi yang lazim digunakan, diantaranya:
a. Biaya penjualan atau pemasaran, adalah biaya yang diperlukan dalam memasarkan, mendistribusikan dan melayani produk atau jasa.
b. Biaya administrasi, merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan penelitian, pengembangan dan administrasi umum pada organisasi yang tidak dapat dibebankan ke pemasaran ataupun produksi. Administrasi umum bertanggung jawab dalam memastikan bahwa berbagai aktivitas organisasi terintegrasi secara tepat sehingga misi perusahaan secara keseluruhan dapat terealisasi.

Referensi:
Carter, W. K. dan Milton F. Usry. (2006). Akuntansi Biaya, Jilid 1 Edisi 13, Terjemahan Krista, Jakarta: Salemba Empat

Hansen, D. R. dan Maryanne M. Mowen. (2006). Akuntansi Manajemen, Edisi 7, Terjemahan Dewi Fitrisari dan Deny Arnos. Jakarta: Salemba

Horngren, C. T., Srikant M. Datar, and George Foster. (2006). Cost Accounting: A Managerial Emphasis. Ed. 12th. New Jersey: Pearson

Mulyadi. (2009). Akuntansi Biaya, Edisi ke-5. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

No comments:

Post a Comment